Jawa Tengah Beragam Kebudayaan

 


Hai teman-teman ‼️👏 Selamat datang dan semangat menggali informasi yang menarik yaa🔮

‧₊˚ ☁️⋅♡🪐༘⋆────୨ৎ─────୨ৎ────°❀⋆.ೃ࿔*:・
Bagi masyarakat Indonesia, terutama yang berasal dari Jawa, memahami budaya Jawa Tengah berarti menggali akar budaya kita sendiri. Jawa Tengah adalah rumah bagi beragam suku, agama, dan budaya.

Dengan mengenal budaya Jawa Tengah, kita belajar menghargai keberagaman. Nilai-nilai luhur yang terkandung dalam budaya Jawa Tengah dapat menjadi inspirasi bagi generasi muda untuk membangun masa depan yang lebih baik. Ayo ikut aku, kita telusuri keindahan dan keunikan Jawa Tengah!.
Jawa Tengah adalah salah satu Provinsi yang ada di Pulau Jawa. Ibu kotanya terletak di Kota Semarang. Jawa Tengah resmi menjadi Provinsi sejak disahkan UU No. 10 Tahun 1950. Provinsi Jawa Tengah terletak pada titik koordinat 6° dan 8° Lintang Selatan dan antara 108° dan 111° Bujur Timur. Letak Provinsi Jawa Tengah berbatasan dengan sejumlah wilayah di sekitarnya. Sebelah Utara berbatasan dengan Laut Jawa. Kemudian di sebelah Barat berbatasan dengan Provinsi Jawa Barat.

Sementara di sebelah Timur berbatasan dengan Provinsi Jawa Timur dan sebelah Selatan berbatasan dengan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Provinsi Jawa Tengah memiliki luas wilayah mencapai 3,25 juta hektar atau 25,04 persen dari luas pulau Jawa dan 1,70 persen dari luas Indonesia.

Wilayah tersebut terdiri dari 29 Kabupaten, 6 Kota, 537 Kecamatan, 759 Kelurahan, dan 7.809 Desa. Menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS) bahwa pada tahun 2020 total populasi Provinsi Jawa Tengah mencapai 36.516.035 jiwa.


Sudah mengenal letak Astronomis Provinsi Jawa Tengah? yuk sekarang kita menggali lebih dalam kekayaan budaya Jawa Tengah👇👇
  • Rumah Adat Jawa Tengah 
Rumah Adat Joglo

Rumah adat Jawa Tengah yang amat terkenal adalah Joglo. Rumah Joglo sangat kaya akan makna filosofis. Mulai dari bentuk rumahnya sampai unsur-unsur yang ada di dalam rumah memiliki makna tersendiri. Rumah Joglo sendiri memiliki atap berbentuk tajug yang hampir menyerupai gunung. Adapun atap Joglo terdiri dari dua bidang, yaitu segitiga dan trapesium. Atap-atap tersebut memiliki kemiringan yang berbeda, dan atap joglo yang berada di tengah akan diapit oleh atap serambi.

Gabungan atap Joglo yang terdiri dari dua macam ini dikenal dengan sebutan Lambang Sari. Gabungan yang menghubungkan atap serambi dengan atap Joglo ini pada akhirnya juga akan menyisakan lubang udara.

Nah, kali ini gabungannya disebut sebagai Atap Lambang Gantung. Rumah Joglo juga memiliki filosofi tersendiri untuk setiap pembagian ruangnya, seperti pendopo, omah, senthong, dan ruang lainnya. Sehingga rumah adat satu ini amat filosofis dan memiliki nilai historis tersendiri.

  • Bahasa Daerah Jawa Tengah
Di Jawa Tengah pun bahasa Jawa banyak macamnya. Biasanya yang paling membedakan terdengar dari dialeknya. Pada dasarnya dialek bahasa jawa terbagi atas dua klasifikasi yakni dialek daerah dan dialek sosial. Dialek daerah didasarkan pada wilayah, karakter dan budaya setempat. Sebaliknya, dialek sosial didasarkan pada status sosial pemakainya.

Dalam buku A Critical Survey of Studies on the Languages of Java and Madura karya E.M. Uhlenbeck disebutkan dialeknya, bahasa Jawa dibedakan sebagai berikut.

1. Kelompok bahasa Jawa bagian barat
Bahasa Daerah Jawa Tengah yang ini biasanya meliputi dialek Banten, dialek Indramayu-Cirebon, dialek Tegal, dialek Banyumasan, dan dialek Bumiayu (peralihan Tegal dan Banyumas). Kelompok ini sering disebut bahasa Jawa ngapak-ngapak.

2. Kelompok bahasa Jawa bagian tengah
Sementara di wilayah ini Anda akan lebih mendengar bahasa Jawa yang standar. Adapun wilayahnya yakni warga uang tinggal di Pekalongan, dialek Kedu, dialek Bagelen, dialek Semarang, dialek Pantai Utara Timur (Jepara, Rembang, Demak, Kudus, Pati). Kelompok ini sering disebut bahasa Jawa standar khususnya dialek Surakarta dan Yogyakarta.

3. Dialek sosial
Sementara untuk dialek sosial dalam bahasa Jawa disebut ngoko, ngoko andhap, madya, madhyantara, krama, krama inggil, bangongan, dan kedhaton. Dialek bagongan dan kedhaton digunakan oleh kalangan keluarga keraton. Bahasa Jawa jenis ini memiliki perbedaan kosakata dengan bahasa jawa pada umumnya. Meskipun bahasa Jawa memiliki banyak dialek, tetapi dialek bakunya didasarkan pada dialek Jawa Tengah, terutama dialek kota Surakarta.

  • Pakaian Adat Jawa Tengah
Jawa Tengah terkenal sebagai kota penghasil batik yang berkualitas. Salah satu contoh batik yang dibuat di Jawa Tengah adalah batik Pekalongan, batik Solo dan batik Lasem. Selain dikenal dengan batiknya, Jawa Tengah juga dikenal dengan baju adatnya.

Baju adat dari Jawa Tengah menyesuaikan dengan budaya di tiap kota ataupun daerah yang ditinggali. Ada baju adat yang digunakan untuk peristiwa penting seperti pernikahan, ada juga baju yang digunakan sehari-hari dengan kesan sederhananya.

1. Kebaya Jawa Tengah

Kebaya merupakan baju adat yang digunakan oleh kaum wanita. Kebaya biasanya terbuat dari berbagai macam bahan, seperti kain brokat, kain katun, kain beludru dan juga kain nilon. Kebaya Jawa Tengah memiliki dua model, panjang dan pendek. Bawahan yang digunakan yakni kain jarik atau kain batik.

2. Surjan
Surjan merupakan baju adat Jawa Tengah yang menggambarkan status sosial. Baju adat ini dulunya digunakan oleh anggota kerjaan yang memiliki keturunan bangsawan. Tidak semua orang dapat menggunakan surjan. Namun kini, surjan sudah banyak dipakai untuk acara atau kegiatan resmi. Umumnya, baju surjan ini mirip dengan beskap. Yang membedakan hanyalah motifnya.
Jika beskap bermotif polos, surjan bermotif lurik-lurik dengan warna hitam ataupun coklat. Untuk bawahannya, menggunakan kain jarik. Aksesoris pelengkap yang digunakan yakni blangkon untuk menutupi kepala.

3. Kanigaran

Kanigaran merupakan baju adat yang digunakan untuk acara pernikahan. Pada zaman dulu, baju ini dikhususkan untuk kaum bangsawan, terutama raja. Berikut ini perbedaan antara kaum pria dan wanita dalam menggunakan kanigaran:
Untuk kaum wanita atasannya berupa kebaya dengan kain beludru yang disertai dengan manik-manik bernuansa emas. Benang jahitannya juga menggunakan warna emas. Bawahannya menggunakan kain dodot, yakni kain yang memiliki lebih banyak warna dibanding kain biasanya. Bagian kepala dilengkapi dengan tusuk konde. Menggunakan aksesoris berupa gelang dan kalung emas.

Sedangkan kaum pria atasannya menggunakan beskap yang ada kerahnya. Atasannya menggunakan kain beludru yang dilengkapi dengan sulaman-sulaman emas. Bawahannya sama seperti yang digunakan oleh kaum wanita. Kaum pria juga menggunakan kain kampuh atau dodot. Bagian kepala biasanya menggunakan peci namun agak lebih tinggi ke atas. Pria juga menggunakan aksesoris berupa kalung.

4. Beskap

Beskap dan Jawi jangkep pada dasarnya sama. Hal ini karena, Jawi jangkep juga menggunakan beskap sebagai atasan. Namun, beskap kini sudah digunakan oleh kaum pria secara terpisah. Beskap identik dengan warna hitam polos sebagai atasannya. Pada bagian kerah, tidak ada lipatan sehingga bermodel lurus. Untuk bawahannya, menggunakan kain jarik yang dilengkapi dengan keris.

  • Kesenian Daerah Jawa Tengah
Pulau Jawa terkenal dengan berbagai macam kesenian tradisional sebagai kebudayaan yang ada. Ingin tau ada apa saja? berikut ulasannya!

1. Tari Serimpi 

Tari Serimpi merupakan tari l jawa klasik yang berasal dari Surakarta. Pada awalnya, tari Serimpi dibawa oleh Kesultanan Mataram yang selanjutnya dilestarikan oleh empat istana pewarisnya yakni di Jawa Tengah dan Yogyakarta. Tari Serimpi ini memiliki gerakan yang lemah gemulai karena tari Serimpi mencerminkan makna kesopanan, kelemah lembutan, dan kehalusan budi yang terlihat dari gestur gerakannya serta diiringi oleh merdunya suara gamelan.

2. Kethoprak

Kethoprak merupakan salah satu kesenian khas dari Jawa Tengah. Sebagian orang berkata bahwa kethoprak semacam operanya masyarakat Jawa. Kethoprak apabila di Jakarta, semacam kegiatan lenong. Cerita yang dibawakan dalam kethoprak ini berdasakan dari cerita yang ada di kehidupan masyarakat sehari-hari. Awal mula terbentuknya kesenian kethoprak ini adalah dari perjuangan masyarakat Jawa dimana pada zaman dahulu, masyarakat sangat susah untuk berkumpul tanpa dibubarkan paksa karena pada masa itu.

3. Sendratari Ramayana

Sendratari Ramayana merupakan sebuah pertunjukan tari yang digabung dengan drama tanpa dialog. Kegiatan ini diselenggarakan pada bulan-bulan musim kemarau. Cerita yang disajikan dalam pertunjukan ini diangkat dari kisah Ramayana. Kisah cerita tentang perjalanan Rama dalam menyelamatkan istrinya yang bernama Sinta, dimana ia diculik oleh raja Negara Alengka yaitu Rahwana. Pertunjukan Sendratari Ramayana rutin dipentaskan sejak tahun 1961, sampai sekarang. Lokasi pertujukan kesenian ini adalah di dekat Candi Prambanan.

Nah itu dia adalah beberapa kesenian khas dari Jawa Tengah. Unik dan bagus bukan? Masih banyak lagi kesenian khas daerah yang harus kalian tahu. Maka dari itu, budayakan untuk mencari tahu serta melestarikan budaya yang sudah ada ya.

  • Senjata Tradisional Jawa Tengah

Keris dikenal sebagai senjata tradisional Pulau Jawa. Keunikan yang diwariskan para pejuang dari Jawa Tengah ini terletak pada bentuk maupun nilai filosofisnya. Bentuk gagang keris Jawa Tengah selalu menghadap ke kanan untuk melambangkan kebenaran. Sementara ujung gaganya menunduk ditujukan sebagai maksud dari pengingat agar penggunanya senantiasa rendah hati ketika memegang senjata ini. Dengan kata lain, tidak digunakan untuk hal-hal yang tidak semestinya.

Dahulu, senjata ini digunakan untuk membunuh sehingga pembuatannya harus tepat. Dibuat dengan teknik tingkat tinggi, serta dari material khusus. Menariknya lagi, senjata tradisional ini sering kali dikaitkan dengan kekuatan magis. Sehingga, ada yang dijadikan sebagai senjata pelindung keluarga, ada juga yang dijadikan sebagai jimat pemikat wanita, dan lain sebagainya. 

  • Makanan Khas Daerah Jawa Barat
Berikut beberapa makanan khas Jawa Tengah yang wajib dicoba:

1. Soto Kudus

Soto kudus merupakan salah satu makanan khas Jawa Tengah yang terkenal dengan kelezatannya. Soto kudus identik dengan kuah kaldunya yang bening, ringan, dan segar. Kuah beningnya yang kaya rempah, suwiran ayam yang empuk, dan perkedel kentang yang gurih berpadu sempurna dalam mangkuk soto yang hangat. Tak heran, soto kudus menjadi favorit banyak orang.

2. Garang Asem
Garang asem merupakan makanan khas Jawa Tengah, khususnya daerah Kudus dan sekitarnya. Sup yang isiannya daging ayam atau ikan ini memiliki cita rasa asam khas dari penggunaan belimbing wuluh. Selain itu, rasa garang asem juga identik dengan pedasnya cabai rawit dan berbagai rempah-rempah yang menggugah selera. 

3. Getuk 
Hidangan yang terbuat dari singkong ini memiliki rasa yang manis dan legit, sehingga menjadi camilan favorit banyak orang. Getuk tidak hanya lezat, tetapi juga kaya akan manfaat dan kandungan gizi dari bahan utamanya.

Nah, Itu dia Kekayaan budaya yang ada di Jawa Tengah, sungguh menarik dan unik ya, kita jadi bisa belajar keragaman budaya yang ada di Jawa Tengah. Tungguin Provinsi Lain nya ya, see u soon‼️💥
‧₊˚ ☁️⋅♡🪐༘⋆────୨ৎ─────୨ৎ────°❀⋆.ೃ࿔*:
sumber :


Komentar